Monday, May 11, 2020

COVID-19

Edit Posted by ayscube with No comments
Intinya, sekarang musim pandemi Corona virus. Virus yg awalnya (katanya) dari China. Virus yg mulai ada sekitar Desember 2019 di China. Semakin lama, virusnya menyebar sangat cepat ke seluruh dunia. Karena gejalanya kurang lebih seperti orang Flu. Metode penyebaran virusnya juga melalui droplet. Maka disarankan memakai masker. 

Awalnya, masker hanya dianjurkan untuk yg sakit agar ia tidak menularkan pada yg lain. Namun masyarakat Indonesia adalah penduduk latah. Saat itulah Masker mulai LANGKA. Dalam sekejap masker langka di pasaran karena DITIMBUN oleh orang2 tidak bertanggung jawab yang mengambil kesempatan saat sulit seperti ini dengan menjual dgn harga mahal.

Masker yg sering kita jumpai di Minimarket yg dijual 1plastik isi 5 seharga 10.000an pun sudah tidak ada. Kalaupun ada, di jual online harganya sudah 35.000. Harga sangat tinggi sekali. Ya. Masker langka. 

Ketika masker langka, aku beli masker non medis, aku dan suami aku beli masker di toko yg menjual aksesoris motor seperti helm, sarung tangan, dll. Disana mereka jual masker kain, seharga 5.000 saja. Bahannya pun tebal, bagus. 

Barulah di kemudian hari, Pemerintah akhirnya MEWAJIBKAN semua masyarakat yg memang harus keluar rumah agar menggunakan masker. Karena masker yg biasa kita jumpai di minimarket sudah tidak ada, maka pemerintah menganjurkan untuk pakai masker non medis, yg berbahan kain, bisa dicuci - pakai . 

Lalu mulailah banyak pedagang masker di pinggir jalan yg menjual masker dgn berbahan sangat tipis dgn harga 10.000an. Huft.....untung aku udah beli duluan lebih murah lagi.  


Beberapa tempat kerja mulai meliburkan perusahaannya sekitar pertengahan Maret. Namun di tempat saya bekerja, baru per 1 April 2020 kami diliburkan. Hingga hari ini tulisan dibuat, aku masih di rumah. 

Karena di rumahkan, maka aku mendapatkan gaji 40% dari gaji pokok. Sangat pedih memang. Tapi harus sabar dan terima kenyataan pahit ini semua. Toh bukan cuma aku yg merasakan kepahitan ini tapi seluruh karyawan di tempatku bekerja. 

Mungkin aku masih sedikit beruntung. karena masih mendapatkan gaji 40% karena banyak di daerah lain yang harus di PHK semuanya karena perusahaan tidak ada pemasukan sama sekali.

Aku sudah punya suami, yang sekalipun ada pandemi ini dia tetap masuk kerja. Meskipun diberlakukan 4hari kerja, 2hari libur 1 hari Work From home. Untuk Gaji...?.. Of course... dia tidak ada potongan2 menyedihkan seperti saya.

Suami aku bekerja di perusahaan Provider Internet. Ya. Ketika semua orang dianjurkan di rumah, apalagi kebutuhan manusia jaman sekarang kalau bukan internet ? 

THR saya dan teman2 saya pun akan dikeluarkan 50% bulan Mei 2020, sisanya di bulan Desember. Sedih sekali sih, tapi ya tetap Alhamdulillah, saya sudah punya suami dan THR dia pastinya full. Saya akan minta bagian saya. Hahahaha. 

Saya berpenghasilan. Suami saya juga berpenghasilan. Saya tidak pernah pakai uang yg dijatah suami saya untuk saya.  Saya selalu pakai uang saya sendiri untuk kebutuhan sehari-hari. Ini adalah pilihan saya. Uang jatah dari suami saya, saya tabung di rekening bersama yg saya buat. Di tabungan tersebut ada gaji saya dan gaji suami saya yg disisihkan untuk menabung. Jadi, uang dari suami saya, saya tabung. tidak sama sekali saya gunakan. 

Dan ketika pandemi corona ini, ketika kita tidak berpenghasilan, tidak ada hal lain lg yg bisa kita lakukan selain memakai uang tabungan kita. Itulah pentingnya menabung. 

Hidup saya sekarang mungkin sekarang sedang miris karena gaji sangatlah kecil. 40% dari gajipokok. Tapi saya tenang karena masih ada suami saya, terima kasih ya Allah. Saya juga tidak punya hutang. Saya tidak punya rumah alias masih mengontrak. Saya tidak sedang mencicil apa-apa contohnya mobil. Hanya ada motor. Alhamdulillah, ya Allah.

Aku selalu bersyukur kepada-Mu ya Allah, sejak gajiku 100.000 ketika mulai bekerja menjadi assistan Lab di kampus dulu. Terima kasih bila selanjutnya Engkau memberiku lebih. Maafkan aku yg suka sombong. Hindarkan aku dari kelalaian untuk berterima kasih kepadaMu ya Allah, aku tidak mau. 


Sejatinya, pandemi yg mengharuskan kita di rumah ini , mengajarkan atau mungkin memperlihatkan seberapa besar nafsu kita. Nafsu untuk berbelanja. Nafsu untuk jajan ini itu. Nafsu untu selalu bepergian ke Mall. Yah itu memang susah ya, aku aja susah buat gak jajan ini itu di Bulan Puasa ini. 

Tapi karena pandemi ini, aku di rumah saja, jadi jarang jajan. Akhirnya mendapat pujian dari suami karena aku jadi ngirit alias tidak sering jajan 😂 


Semoga Pandemi Covid19 ini segera berakhir Ya Allah, umat muslim tidak dapat memenuhi masjid di Ramadhan tahun ini ya Allah. Mereka bersedih dan menangis dalam do'a nya. 

#Selasa #12Mei2020